* MACAM-MACAM ISI: Maret 2012

Selasa, 27 Maret 2012

Ibu

Aku tahu
Letih lelahmu untukku
Kesabaranmu menghadapiku
Ketulusanmu menyayangiku
Kerja kerasmu untuk hidupiku
Tak terbatas
Tak mungkin mampu ku balas
Tangisku yang mengujimu
Candaku yang kadang terlalu
Ibu...
Kau mutiara hatiku
Penyejuk jiwa hidupku
Disaat ku jatuh karena cita kau nasehatiku
Disaat ku luka karena cinta kau menghiburku
Disaat aku jauh darimu
Doa'mu tak pernah terhenti untukku
Kau cintaku ibu
Read more...>>

Sabtu, 24 Maret 2012

Tak Ada Cinta

Apakah cinta itu harta?
Apakah cinta itu fisik?
Apakah cinta itu cantik?
Apakah cinta itu tampan?
Apakah cinta itu kaya?
Apakah cinta itu tulus?
Apakah cinta itu anugrah?
Apakah cinta itu sejati?
Apakah cinta itu indah?
Apakah cinta itu benar?
Apakah cinta itu mampu?
Kenapa cinta sulit dipahami?
Kenapa cinta punya banyak syarat?
Kenapa cinta menuntut?
Kenapa aku benci cinta?

Puisi ini aku buat dengan jhatiku sendiri..yang tak mampu mnegerti cinta..dan mengapa cinta menuntut untuk banyak hal...kenapa cinta tak sederhana saja...Mengapa cinta harus sederajad???ADIL???
Read more...>>

Kamis, 22 Maret 2012

Kau Harus terima Armada

 Ternyata..lirik salah satu band terkenal ini juga bisa loh...dijadikan sebagai puisi.,.,malahan tergolong ke dalam puisi..nich...coba ja liat liriknya.,,

Kau yang buat diri ini
Hancur tiada terkira
Kau membuat ku luka

Dirimu yang selama ini
Selalu aku banggakan
Ternyata kau mendua

Dan jika dia lebih dariku
Lebih baik untukmu, ku bisa terima
Tapi bila kau tak temukan bahagia
Kau harus bisa terima, jangan kembali

Dirimu yang selama ini
Selalu aku banggakan
Ternyata kau mendua

Dan jika dia lebih dariku
Lebih baik untukmu, ku bisa terima
Tapi bila kau tak temukan bahagia
Kau harus bisa terima, jangan kembali

Dan jika dia lebih dariku
Lebih baik untukmu, ku bisa terima
Tapi bila kau tak temukan bahagia
Kau harus bisa terima, jangan kembali

Jangan sesali
Jangan kembali
Read more...>>

Minggu, 18 Maret 2012

LAMBANG KARANG TARUNA



Meskipun ini blog tentang dunia bahasa dan sastra Indonesia, gak ada salahnya donkk kalau kita juga membahas sedikit tentang apa yang ada di Indonesia...Termasuk salah satu wadah remaja, yaitu karang taruna. Disini kita kan membahas tentang arti lambang karang taruna..yuks langsung..
Lambang Karang Taruna mengandung Unsur :
* Sekuntum bunga Teratai yang mulai mekar yang melambangkan insan remaja yang dijiwai semangat    kemasyarakatan (sosial). Empat helai daun bunga di bagian bawah melambangkan keempat fungsi Karang Taruna.
* Dua helai pita yang terpampang di bagian atas dan bawah. Pita di bagian atas terdapat tulisan "ADHITYA KARYA MAHATVA YODHA" ("ADHITYA" berarti cerdas dan penuh pengetahuan;"KARYA" berarti pekerjaan; "MAHATVA" berarti terhorma dan berbudi luhur; dan "YODHA" berarti pejuang atau patriot). Jadi, secara keseluruhan berarti pejuang yang berkepribadian,berpengetahuan, dan terampil. Di bagian bawah bertuliskan "KARANG TARUNA INDONESIA" ("KARANG" berarti pekarangan, halaman, atau tempat; "TARUNA" berarti remaja; "INDONESIA"berarti Negara Kesatuan Republik Indonesia). Jadi, "KARANG TARUNA INDONESIA" berarti tempat atau wadah pengembangan remaja Idonesia;

* Sebuah lingkaran dengan bunga Teratai mekar dengan tujuh helai daun bunga sebagai latar belakang, yang melambangkan Tujuh Unsur Kepribadian yang harus dimiliki Warga Karang Taruna Indonesia:
- Taat :takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa'
- Tanggap :penuh perhatian dan peka terhadap masalah;
- Tanggon :kuat daya tahan fisik dan mental;
- Tandas :tegas,pasti,tidak ragu,dan penuh pendirian;
- Tangkas :sigap,gesit,cepat bergerak,dan dinamis;
- Terampil :mampu berkreasi, dan berkarya praktis;
- Tulus :sederhana,ikhlas,rela memberi,dan jujur;

* Lingkaran mengandung arti sebagai lambang ketahanan nasional yang berfungsi sebagai tameng/perisai. Bunga mekar yang berdaun lima helai melambangkan lingkaran kehidupan masyarakat yang adil dan sejahtera berdasarkan Pancasila;
Read more...>>

Selasa, 13 Maret 2012

Tobatnya Preman Sekolah

Pagi pagi preman sekolah sudah membuat masalah . Mereka adalah Rini dan Nurwi. Didepan pintu kelas, setiap orang yang mau masuk kelas harus membayar uang kepada Rini dan Nurwi jika mereka tidak ingin mendapat sebuah pukulan dimuka mereka. Dari kejauhan, tiga anak pejabat tinggi sedang berjalan menuju dalam kelas. Mereka adalah Reva, Aji dan Dony. Rini dan Nurwi telah menunggu mereka dari tadi.
Rini                  :Hey! Apa kabar para pejabat cilik?(menghadang jalan mereka bertiga)  buru  buru ya?    kenapa buru buru sih santai aja lah? (memeluk Reva) kita main main aja dulu dulu, bener ga Nur?”
Nurwi               :“Bener ntuh, lagian bel masuk kan masih lama.”
Reva                : “Kenapa nih? Kenapa loe berdua hadang jalan kita berdua?”
Nurwi               :“Pura pura ga tau atau loe emang ga tau ya? Nih kan daerah kita berdua. Loe pada sebagai  pendatang harus bayar pajak dunk sama kita kita. “
Dony                :“Aturan nenek loe ya kali? Ini kan sekolahan ga ada pajak pajak an tau? Emang nih sekolahan punya nenek loe y? gue aja yang nyumbang banyak begini ga pernah narik pajak kayak loe berdua? Eh, loe berdua bocah ingusan dari kolong jembatan mau bertindak aneh aneh? Malas gue bayar?
Nurwi               :“Apa loe barusan bilang? Bocah ingusan. Oke, jadi loe mau bayar ga nih. Gue   tanya sekali lagi?”
Dony                :“Bayar? Malas ya mending uang gue buat beli bakso 10 mangkok dari pada buat loe pada.”
Nurwi               :“Jadi gimana bos? (menoleh ke arah Rini)
Rini                  :“(berjalan ke arah Dony dan memegang kerahnya) heh, gentong. Loe jangan sok berani main main sama kita berdua y? ini tanah emang bukan tanah nenek gue tapi ini daerah kekuasaan gue. Loe, sebagai pendatang mau ga mau harus bayar. Ya! Ga apa apa sih kalo le bertiga ga mau bayar, lagian hari ini kita juga belum punya kelinci percobaan.”
Nurwi               :“loe berdua mau bayar kagak?” (kata Nurwi pada Aji dan Reva)
Aji                    :“Okey, gue mau bayar. Asal loe berdua mau lepasin kita bertiga.”
Rini                  :“Loe berdua boleh masuk setelah bayar tapi untuk si gentong nggak. Kita mau main main dulu ama dia. loe keberatan?”
Aji                    : (berbisik kepada Reva) “Gimana va, kalo kita ga biarin Dony bersama mereka bisa bisa kita bernasib sama kayak mereka ntuh.”
Reva                :“okey, loe bisa bawa Dony”
Rini                  :“Okey”
Aji                    :(mengeluarkan selembar uang 10 ribuan dari dompetnya) “Nih, duitnya!” (menyerahkan uang itu pada Nurwi)
Nurwi               :“Hah (mengatakan dengan nada tak percaya) “10 ribu ,ini ma duit cuma buat beli penthol lah gimana dengan uang makannya? Loe kan anak pejabat minim uang saku kan 100 ribu. Kurang?”
Reva                :“Gue aja deh yang bayar”(mengeluarkan uang 100ribu dari dompetnya).
Nurwi               :(mengambil uang 100ribu tersebut dengan cepat dari tangan Reva) “Ini baru duit. Nah sekarang kalian boleh masuk”.
Reva                :(berjalan masuk kalas sambil menengok Dony) “ sorry, tik!! gue kali ini ga bisa bantu.”
Aji                    :“Sorry, gue kali ini juga ga bisa bantu.”
Rini                  :“Nur, enaknya kita apain nih anak yang satu ini?”
Nurwi               :(berpikir sejenak) “Di ceburin di kolam ikan sekolahan aja, habis ntu di coreng coreng pake arang and disuruh nari ballet di depan anak anak. Pasti nanti ntu heboh banget. Hahahahahahaah” (ketawa terbahak bahak)
Rini                  :“wkwkwkwk, oke laksanakan bro. tumben otaklo encer”
Dony                :“Waduh, jangan deh rin,. Nanti kalo gue pulang trus sakit gimana? Gue bisa di marahin mami gue habis habisan? Ampuni gue deh?”
Rini                  :“Tak ada ampun lagi buatmu, dasar gentong”
Akhirnya setelah mengerjai Dony habis habisan. Rini dan Nurwi bukannya masuk kelas tapi bolos sekolah. Mereka pergi ke tempat diskotik dan menggunakan uang yang mereka dapatkan tadi  buat minum minuman keras. Hingga mereka berdua mabuk di tengah jalan. Keesokan harinya mereka baru pulang kerumah masing masing. Rini telah ditunggu dari tadi malam oleh ibunya.
Ibu Syaroffah    :“Dari mana aja kamu nak, kenapa baru pagi ini kamu barusan pulang?”
Rini                  :”Sudahlah bu ga usah dipikirin. Males aku ngebahasnya.”
Ibu Syaroffah    :”Ya sudah sekarang masuk yuk, kamu pasti laper kan? Sudah ibu siapin tuh sarapan ntuh. Makanan kesukaan kamu.”
Rini                  :”Ga ah, Rini masih kenyang kok. Sekarang Rini minta duit aja? Cuma 500 ribu aja. Males aku di rumah ngeladeni ibu yang ngomel terus mending Rini pergi sama temen temen. Udah cepet?” (nada membujuk kasar)
Ibu Syaroffah    :“500 ribu katamu? Uang dari mana ibu dapat uang sebanyak itu. ibu kan hanya seorang penjual jamu keliling.”
Rini                  :“Pokoknya Rini ga mau tau, sekarang Rini mau uang itu. cepetan?”
Ibu Syaroffah    :“Ibu ga punya uang sebanyak itu nak?”
Rini                  :“Enggak, ibu pastii nyembunyiin sesuatu dari Rini. (berjalan menuju kamar ibunya)”
Rini lalu membongkar seluruh isi kamar ibunya. Setelah beberapa  lama ternyata dia menemukan sebuah cincin.
Ibu Syaroffah    :“Jangan, jangan kau ambil cincin itu nak, itu adalah cincin peninggalan ayahmu ketika ibu menikah dulu.” (sambil merebut)
Rini                  :”Argh…. Dasar orang tua bawel. Sudah Rini mau pergi dulu.” (mendorang ibunya hingga jatuh ke lantai)
Ibu Syaroffah    :“Jangan Rini, jangan kau jual cincin peninggalan almarhum bapakmu itu. Ibu mohon, ibu mohon nak”( mengejar sambil menangis)
Rini meninggalkan ibunya begitu saja. Layaknya ia tidak mengenal ibunya lagi. Kemudian ia pergi ke pasar untuk menjual cincin itu. Lalu ia menelpon Nurwi.
Rini                  :“Halo, Nur, Loe lagi ngapain?”
Nurwi               :“Gue lagi tidur tiduran aja, bosen gue ga ada kerjaan.”
Rini                  :“Bagus kalo begitu, loe sekarang ikut gue ke diskotik kita minum minum sepuasnnya disana nanti. Nyante aja gue yang mbayarin kok”
Nurwi               :“Hah… uang dari mana loe bisa traktir gue?”
Rini                  :“Udah, loe jangan banyak omong. Loe cepet kesini. Gue udah di depan rumah loe.”
Nurwi               : “Okey, bos”
Akhirnya mereka pun pergi bersama ke diskotik hingga larut malam. Setelah puas sehRini di diskotik akhirnya mereka berdua pulang ke rumah masing masing. Mereka pulang dengan keadaan mabuk berat. Rini sempat mutah beberapa kali. Begitu pula dengan Nurwi. Ibu syaroffah yang stres melihat anaknya berubah menjadi nakal seperti itu. Pada waktu itu beliau masih memakai mukena  dan masih berdoa di kamarnya.
Rini                  :“Ibu!!!… ibu!!! Rini, anak ibu pulang nih” ( masuk nyelonong dan bicara dalam keadaan mabuk)
Ibu Syaroffah    :“ Kamu ini kenapa tho nduk? Kenapa kamu bisa mabuk-mabukan seperti ini”
Rini                  :”Argh…. Pasti bawel, anak pulang bukannya di sambut dengan ceria malah diomeli. Anak muda zaman sekarang ntu ga ada yang di nasehati. Eh.. ibu hobinya ngomel melulu… bosen bu.” ( bicaar sambil marah)
Ibu syaroffah    :”Astagfitullah…. Nyebut nak nyebut. Sekarang kamu mandi dulu sana gih dan ganti pakaian ya? Habis itu jangan lupa shalat isya’,  ibu sudah lama ga pernah lihat kamu sholat lagi tuh.”
Rini                  :“Aduh!! Ibu ini, bawel lagi… bawel lagi. Tak bilangin ya bu, sekarang tu dunia udah berubah, ga butuh shalat. Shalat itu ga bisa datengain kita uang. Cuma buang buang waktu aja. Kayak kita ini miskin trus. Udah ah… dari pada dengerin ibu yang bawelnya minta ampun, Rini mau tidur dulu aja.” ( berjalan menuju kamar dengan menclang menclong)
Ibu Syaroffah    :“Astagfirullah Rini….Kenapa kamu bisa berubah kayak begini nak? Hati hati kalo jalan. Sini biar ibu bantu kamu masuk ke kamar.”
Rini                  :“Aghr….(mendorang hingga ibunya terjatuh) ga usah sok merhatiin. Rini bisa jalan sendiri. Rini ga perlu ibu miskin seperti ibu.”(membentak)
Kelakukan Rini semakin hari semakin menjadi jadi. Ia tidak hanya berani pulang dengan mabuk tetapi sekarang dia sudah berani membawa cowok main keluar masuk rumah. Ibunya pun sakitnya semakin parah. Hingga suatu hari, sepulang sekolah Rini pulang kerumah ingin meminta uang  kembali pada ibunya. Nurwi berada di balakangnya. Betapa kagetnya dia ketika melihat banyak orang tengah berkumpul di rumahnya.
Nurwi               :“Apaan tuh, kenapa di rumah loe banyak sekali orang. Masak orang orang lagi demo gara gara ibu loe ga bisa bayar cicilan utang?”
Rini                  :“Ngawur aja loe (mendorong kepala Nurwi) mungkin sedang ada arisan ibu ibu kali.. wah ini kesempatan bagus nih, gue bisa minta uang lebih dari ibu gue.kalo begitu ayo cepetan kita kesana”
Setelah masuk rumah, betapa kagetnya dia melihat seorang wanita tua tergeletak tak berdaya di depan dirinya. Ia semakin histeris ketika mengetahui kalau wanita itu adalah ibunya. Rini pun tak percaya dan berjalan mendekati ibunya. Ia pun berlutut di depan mayat ibunya dan meminta maaf atas semua yang pernah ia perbuat. Ia menangis sejadi jadinya.
Rini                  :”Hiks….. hiks….. bu… maafkan aku bu… kenapa ibu lebih dulu meninggalkan Rini?… Rini tak sanggup untuk hidup sendirian. Bu…. Kenapa ibu harus mati… maafkanlah kesalahanku selama ini… bu… selama ini Rini telah menjadi anak yang durhaka. Rini janji kali ini Rini akan berubah menjadi anak yang baik dan sholehah seperti yang ibu inginkan.” (menangis tersedu-sedu)
Nurwi               :”Sudahlah duh, biarkan yang tejadi berlalu….”(belum selesai ngomong)
Rini                  :“Argh….. biarkan aku sendiri.”
Sejak saat itu, Rini dan Nurwi berubah total, ia tidak pernah lagi membuat onar di sekolahnya. Ia menjadi anak yang sangat pendiam dan rajin belajar. Seluruh temannya begitu kaget. Mengapa Rini dan Nurwi bisa berubah? Tetapi ternyata banyak dari teman temannya yang memanfaatkan hal ini untuk membalas dendam terutama Dony, Reva dan Aji.
Dony                :”Cuih, preman sekolah ternyata bisa tobat ya, apalagi preman kayak loe berdua. Angin dari mana yang bisa membuat loe berdua bisa tobat kayak begini”
Aji                    :“Paling-paling juga besok sudah menjadi preman lagi yang paling ganas, tapi yakin aku ga akan takut lagi ama loe berdua.”
Reva                : “Shit, loe berdua mau berubah. Jangan ngaco loe pada. Gue ga akan percaya selamanya kalo loe berdua bisa berubah menjadi anak yang baik.”
Rini                  :“Aku memang pantas kok diperlakukan seperti ini, aku memang salah. Aku minta maaf kepada kalian bertiga atas  semua yang telah aku perbuat kepada kalian?”
Nurwi               :“Aku juga mau minta maaf epada kalian semua. Dan kalian mau kan maafin kiita berdua? Kita tak ingin ada lagi permusuhan di antara kita.”
Dony                :“Aku memaafkanmu? Jangan bermimpi deh loe aku aja yang dulu minta maaf sambil berlutut aja malah loe kerjain abis abisan. Sekarang loe berdua malah minta maaf ama gue tanpa rasa salah apapun. Enak banget loe!”
Reva                :”Bener, tik! gue juga males banget maafin mereka, balikin dulu uang gue… baru loe minta maaf di depan gue sambil sujud, mungkin gue bisa maafin loe berdua”
Aji                    :“Bener li, gue juga ga rela maafin mereka sebelum kita bisa membalas semua yang telah mereka lakukan kepada kita bertiga.”
Dony                :“Sudah kita pergi aja yuk, ngapain kita harus ngurus masalah mereka berdua kayak orang kurang kerjaan aja.”
Aji                    : “Kita ke kantin aja yuk, gue laper banget nih”
Reva    : “Ayo” (beranjak pergi)
Dan suatu ketika, Rini dan Nurwi ini bertekad menjadi siswa terbaik se-kabupaten dengan memiliki nilai UNAS terbaik. Ketika teman teman-temannya tahu, mereka tertawa terbahak bahak.
Dony                :”Hahahaha… jadi loe berdua bertekad mau jadi yang tebaik se- kabupaten. Jangan bermimpi deh loe. Gue aja nih ya? anak terpandai satu sekolahan ga pernah ngimpi kayak begitu, karena itu suatu yang tidak mungkin. Loe berdua kan bodohnya minta ampun jangan berharap deh.”
Reva                :“Gue aja nih ya? yang belajar tiap hari ga yakin bisa jadi yang terbaik, ehh… elo yang masih cupu begitu mau jadi yang terbaik. Sadar donk?”
Aji                    :“Kita aja anak pejabat yang setiap hari les di beberapa LBB  aja ga yakin masuk 5 besar se-kabupaten. Elo yang bodohnya berpangkat mau jadi yang terbaik. Paling paling lulus aja masih kemungkinan.”
Nurwi               :”Memang kita dari golongan anak yang tidak mampu, tapi ingat kesempatan itu datang kepada siapapun. Kalo emang loe bisa, kenapa kita tidak bisa? Ya bisa dunk. Kita kan sama-sama makan nasi, masak ga bisa sih.”
Reva                :“Okey, kalo begitu kita bertarung siapa yang akan menjadi yang terbaik.”
Rini                  :“Oke, gue trimu tantangan loe bertiga”
Dony                :“Paling paling melawan mereka berdua kita tak perlu belajar pun bisa menang, benar ga ?”
Aji                    : “Bener, ga usah belajar paling menang”
Untuk memenangkan pertarungan ini Nurwi dan Rini harus belajar dengan giat. Tetapi masalahnya mereka tidak punya uang  sama sekali. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ngamen pada siang hari  dan belajar extra pada malam harinya.
Rini                  :”(menyanyi)
Nurwi               :” Panas banget duh, gue ga kuat lagi nih”
Rini                  :” Tahan Nur, demi mendapatkan kemenangan itu.”
Nurwi               : “ oke deh”
Ketika mereka sedang mengamen di sebuah mobil mewah hitam, mereka bertemu dengan Aji, Reva dan Dony yang ternyata pemilik dari mobil hitam ini.
Dony                :”Hah… ternyata memang benar tidak perlu repot repot belajar melawan kalian berdua.”
Aji                    :”Iya benar, kita kita aja siang siang begini mau pergi les, eh loe berdua malah ngamen di tengah jalan. Ga tau malu loe?”
Dony                :”Ini gue punya uang 100ribu buat loe, gratis kok mumpung kita lagi baik hati? nih ( menyodorkan uang 100ribuan ke arah Nurwi)
Nurwi               :(menjulurkan tangan untuk mengambil uang tersebut)
Dony                :Cuih (meludah tepat diatas tangan Nurwi). Hahahahahahahaha makan ntu ludah gue
Aji&Reva:“hahahahahahahah, mampus loe, mau aja dikerjain)
Nurwi yang dari tadi kelelahan lepas kendali, dia lalu menuju ke arah Dony dan ketika akan memukulnya ternyata lampu merah telah berganti hijau. Dony dan teman temannya berhasil melarikan diri.
Rini                  :“Sudahlah, jangan kau ambil hati. Biarlah mereka merasakan yang pernah kita rasakan sebelumnya. Sekarang gantian biarlah kita merasakan apa yang telah mereka rasakan dulu. Jadi sabar aja, oke?”
Nurwi               :”Baiklah”
Setelah mati-matian mereka berdua mencari uang untuk membeli buku, akhirnya kesampaian juga. Mereka belajar dengan tekun tiap hari. Dan pada akhirnya mereka menjadi siswa terbaik  se-kabupaten sedangkan Aji, Reva dan Dony tidak lulus ujian nasional lantaran terlalu meremehkannya.
Rini                  :” eh.. Nur ngomong ngomong loe tau g dimana Dony, Aji ma Reva?.”
Rudi                 :” Mereka gak lulus, Syukurin aja deh… biar mereka tau rasa”
Rini                  :“Heh,gak boleh gitu. Gimana kalo kita ke mereka aja, kita hibur mereka. Kasihan mereka.”
(Sampai di kelas)
Rini                  : “hai.”
Reva                :“Wat apa loe bertiga datang ke sini? Loe mau pamer y karena uadah jadi pemenang petarungan kita atoo loe mau ngolok-nglok in kita karena kita tidak lulus ujian nasional?”
Rini                  :“Ga kok, gue d ateng ke sini  Cuma mau ngajakin loe semua makan di kantin. Habis dari tadi muka kalian murung terus sih”
Dony                :“Emm… duh hati loe baik banget y? sory y buat kesalahan gue ke elo ma Nurwi. Gue khilaf duh… loe mau maafin gue kan?”
Aji                    :“Gue juga mau minta maaf ya duh? ma loe Vi? Loe berdua mau maafin gue kan?”
Reva                :“Sorry ya fah! Gue udah nuduh loe dengan  yang tidak tidak. Gue juga mau minta maaf atas semua salah gue ke elo?
Rini                  :“Kita berdua mau kok maafin loe bertiga,  kita juga mau minta maaf y buat yang dulu dulu?”
Dony                :”Iya kita udah maafin kok”
Rudi                 :”Kalo begitu untuk ngerayain hari ini, kita pergi ke kantin biar gue yang traktir?”
Abduh              : “ayukkkk” ( berjalan bersam sama menuju kantin)
Akhirnya, mereka dapat hidup rukun. Walaupun sebelumnya ada pertentangan di antara mereka.

Read more...>>

Minggu, 11 Maret 2012

Deskripsi, Narasi, Argumentasi


DESKRIPSI
“Di matanya kota Alexandria sore itu tampak begitu memesona. Cahaya mataharinya yang kuning keemasan seolah-olah menyepuh atap-atap rumah, gedung-gedung, menara-menara, dan kendaraan-kendaraan yang lalu lalang di jalan. Semburat cahaya kuning yang terpantul dari riak gelombang di pantai menciptakan suara aura kenangan dan kedamaian. Di atas pasir yang putih, anak-anak masih asyik bermain kejar-kejaran. Ada juga yang bermain rumah-rumahan dari pasir. Di tangan anak-anak itu pasir-pasir putih tampak seumpama butiran-butiran emas yang lembut berkilauan diterpa sinar matahari senja.
Di beberapa tempat, di sepanjang pantai, sepasang muda mudi tampak bercengkerama mesra. Di antara mereka masih ada yang membawa buku-buku tebal di tangan. Menandakan mereka baru saja dari kampus dan belum sempat pulang ke rumah. Suasana senja di pantai rupanya lebih menarik bagi mereka daripada suasana senja di rumah. Bercengkerama dengan pujaan hati rupanya lebih mereka pilih daripada bercengkerama dengan keluarga; ayah, ibu, adik dan kakak di rumah. Di mana-mana muda-mudi yang sedang jatuh cinta sama. Senja menjadi waktu istimewa bagi mereka. Waktu untuk bertemu, saling memandang, duduk berdampingan dan bercerita yang indah-indah. Saat itu yang ada dalam hati dan pikiran mereka adalah pesona sang kekasih yang dicinta. Tak terlintas sedikit pun bahwa senja yang indah yang mereka lalui itu akan menjadi saksi sejarah bagi mereka kelak”.
a.       Kalimat tanya
·         Bagaimana suasana Kota Alexandria sore itu?
·         Siapa yang berada di sepanjang pantai?
b.       Kalimat opini
·         Suasana senja di pantai rupanya lebih menarik bagi mereka daripada suasana senja di rumah.
·         Bercengkerama dengan pujaan hati rupanya lebih mereka pilih daripada bercengkerama dengan keluarga; ayah, ibu, adik dan kakak di rumah.
c.       Kalimat fakta
·         Di atas pasir yang putih, anak-anak masih asyik bermain kejar-kejaran. Ada juga yang bermain rumah-rumahan dari pasir.
·         Di beberapa tempat, di sepanjang pantai, sepasang muda mudi tampak bercengkerama mesra.
d.       Tema Umum
Keindahan Pantai Alexandria
e.       Kalimat Utama
·         Paragraf satu
Di matanya kota Alexandria sore itu tampak begitu memesona.
·         Paragraf dua
Di beberapa tempat, di sepanjang pantai, sepasang muda mudi tampak bercengkerama mesra
f.         Tema Setiap Paragraf
·         Paragraf satu
Pantai Alexandria di sore hari
·         Paragraf dua
Suasana Pantai Alexandria
NARASI
Narasi satu
                                                Pengalaman Yang Mengesankan
Setelah mandi, aku berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sekolah kulihat tasku untuk mengambil topi. Betapa terkejutnya aku, ternyata topiku tidak ada di dalam tas. Karena hari itu hari senin (ada upacara bendera) aku pulang ke rumah untuk mengambil topi. Selesai mengambil topi aku kembali lagi ke sekolah dengan menaiki sepeda motor. Tiba-tiba di jalan motorku mogok, setelah diperiksa ternyata bensinnya habis. Terpaksa kudorong motor untuk mencari tempat penjualan bensin eceran. Untunglah tempat penjualan bensin itu tidak jauh. Aku membeli satu liter bensin dan langsung tancap gas menuju ke sekolah.
Setibanya di sekolah ternyata murid-murid sudah berkumpul di lapangan. Upacara hampir saja dimulai. Aku pun tergesa-gesa berlari menuju ke lapangan upacara. Ketika upacara dimulai kepala sekolah langsung memberi pengarahan tentang tata tertib sekolah. Tiba-tiba datanglah seorang guru untuk memeriksa kerapian murid-muridnya, dan sialnya rambutku dinilai panjang oleh guru. Dengan leluasa serta tak kuasa ku menolak gunting yang ada digengaman guru mencabik-cabik rambutku.
Dengan rambutku yang tak karuan, aku langsung masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Rupaya pelajaran tersebut mempunyai pekerjaan rumah (PR) dan aku lupa mengerjakan tugas tersebut lalu dihukum oleh guru untuk membuat tugas itu sebanyak tiga kali.
Aku langsung mengerjakan tugas itu. Sebelum aku mengerjakannya jam pelajaran pun habis lalu aku disuruh menulis beberapa kali lipat lagi oleh guru. Ketika sedang mengerjakan tugas itu, teman-teman ribut di kelas karena jam pelajarannya kosong. Dengan senangnya teman-teman pun bermain di kelas sehingga aku pun merasa terganggu. Aku menegurnya supaya tidak ribut lagi, ternyata mereka tidak senang dan tidak terima atas teguranku. Temanku tadi langsung merobek tugas yang sedang kubuat. Aku merasa kesal dan tanpa basa-basi lagi aku langsung menghajarnya sehingga terjadilah perkelahian. Kemudian kami dipanggil wali kelas ke kantor untuk menyelesaikan masalah tersebut. Aku ceritakan masalah tersebut dan kami pun disuruh untuk bermaaf-maafan. Setelah itu kami disuruh untuk melupakan masalah tersebut, akhirnya lonceng pun berbunyi menandakan pulang sekolah. Kami pun langsung pulang ke rumah. Setibanya di rumah aku merasa senang karena permasalahan tersebut telah selesai. Aku bercerita tentang kejadian-kejadian yang aku alami di sekolah tadi dengan orang tuaku. Orang tuaku pun menasehati agar selalu mengerjakan tugas tersebut dan mentaati peraturan tata tertib yang ada di sekolah.
a.       Kalimat tanya
·         Apakah yang terjadi selama saltu hari itu?
·         Apa yang dilakukannya sehingga ia bisa dipanggil BK?
b.       Kalimat Opini
·         Tiba-tiba datanglah seorang guru untuk memeriksa kerapian murid-muridnya, dan sialnya rambutku dinilai panjang oleh guru.
c.       Kalimat Fakta
·         Setelah mandi, aku berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sekolah kulihat tasku untuk mengambil topi. Betapa terkejutnya aku, ternyata topiku tidak ada di dalam tas.
·         Aku pun tergesa-gesa berlari menuju ke lapangan upacara. Ketika upacara dimulai kepala sekolah langsung memberi pengarahan tentang tata tertib sekolah.
d.       Tema Umum
Pengalaman
e.       Kalimat Utama Setiap Paragraf
·         Paragraf satu
Setelah mandi, aku berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor.
·         Paragraf dua
-
·         Paragraf tiga
-
·         Paragraf empat
Sebelum aku mengerjakannya jam pelajaran pun habis lalu aku disuruh menulis beberapa kali lipat lagi oleh guru
f.         Tema Setiap Paragraf
·         -
Narasi dua
“Namun tak dapat dipungkiri, dari lingkungan sosial semacam itu, aku telah belajar banyak sekali. Antara lain belajar toleransi. Di Eropa untuk selainnya aku mendapat diriku terpojok di sudut peradaban sebagai minoritas dan sungguh pahit keadaan ini. Sepanjang hidup di tanah air demografiku adalah representasi mayoritas. Aku seorang Islam, maka aku mayoritas. Keluargaku keluarga miskin. Karena itu aku juga mayoritas. Aku mayoritas karena begitu banyak hal. Misalnya aku orang Indonesia asli, berbadan pendek, hetero, sering ditipu politisi, menyenangi lagu dangdut, berwajah orang kebanyakan. Dengan mentalitas semacam itulah aku dibesarkan. Namun di Eropa aku terkejut melihat cara orang melihatku, dan yang paling pertama mereka lihat adalah warna kulitku. Lalu mereka memandangiku.dan yang mereka pandang adalah asal muasalku. Caraku berbicara, apa yang aku makan, apa yang aku sembah, dan apa yang kuambil dari mereka. Seluruh pandangan padaku untuk satu tujuan, menilaiku”.
a.       Kalimat tanya
Dengan mentalitas seperti apa dia dibesarkan?
b.       Kalimat opini
·         Misalnya aku orang Indonesia asli, berbadan pendek, hetero, sering ditipu politisi, menyenangi lagu dangdut, berwajah orang kebanyakan.
c.       Kalimat fakta
·         Namun tak dapat dipungkiri, dari lingkungan sosial semacam itu, aku telah belajar banyak sekali.
·         Namun di Eropa aku terkejut melihat cara orang melihatku, dan yang paling pertama mereka lihat adalah warna kulitku.
d.       Tema umum
Sosial
e.       Kalimat utama setiap paragraf
Dari lingkungan sosial semacam itu, aku telah belajar banyak sekali.
f.         Tema setiap paragraf
Sosial budaya
ARGUMENTASI

 “Keteraturan alam semesta, langit yang membentang tanpa tiang, pergantian siang dan malam, lautan luas membentang, gunung gunung yang menjulang, awan yang membawa air hujan, air yang menumbuhkan tanam-tanaman, proses penciptaan manusia sembilan bulan di rahim, binatang-binatang yang menjaga ekosistem dan keteraturan-keteraturan lainnya, itu semua menunjukkan bahwa ada Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Sempurna. Dzat yang kekuasaan-Nya tidak ada batasnya. Dzat yang menciptakan itu semua. Dan Dzat itu adalah Tuhan Penguasa alam semesta. Dan jelas Tuhan itu hanya boleh satu adanya. Tak mungkin dua, tiga dan seterusnya. Tak mungkin.
Sebab, jika Tuhan itu lebih dari satu pastilah terjadi kerusakan di alam semesta ini. Sebab masing-masing akan merasa paling berkuasa. Masing-masing akan memaksakan keinginan-Nya. Mereka akan berkelahi. Misalnya satu menghendaki matahari terbit dari timur, sementara yang satu menghendaki matahari terbit dari barat. Terjadilah perseteruan. Dan rusaklah alam.
Ternyata matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat, dengan sangat teraturnya. Matahari tak pernah terlambat terbit. Matahari juga tak pernah bermain main, belari-lari ke sana kemari di langit seperti anak kecil bermain bola atau petak umpet. Ia beredar di jalan yang ditetapkan Tuhan untuknya. Dan selalu tenggelam di ufuk barat tepat pada waktunya. Keteraturan ini menunjukkan, Tuhan Yang Menciptakan alam semesta ini adalah satu. Yaitu ‘Allah Wa Jalla. Tuhan Yang Maha Kuasa”.
a.       Kalimat tanya
·         Apa yang menunjukkan adanya zat yang Maha Kuasa dan Maha Sempurna?
·         Apa yang akan terjadi jika Tuhan itu lebih dari satu?
·         Apa yang menunjukkan bahwa Tuhan adalah pencipta alam semesta?
b.       Kalimat opini
·         Keteraturan alam semesta, langit yang membentang tanpa tiang, pergantian siang dan malam, lautan luas membentang, gunung gunung yang menjulang, awan yang membawa air hujan, air yang menumbuhkan tanam-tanaman, proses penciptaan manusia sembilan bulan di rahim, binatang-binatang yang menjaga ekosistem dan keteraturar-keteraturan lainnya, itu semua menunjukkan bahwa ada Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Sempurna.
·         Sebab, jika Tuhan itu lebih dari satu pastilah terjadi kerusakan di alam semesta ini. Sebab masing-masing akan merasa paling berkuasa.
·         Ternyata matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat, dengan sangat teraturnya.
·         Keteraturan ini menunjukkan, Tuhan Yang Menciptakan alam semesta ini adalah satu. Yaitu ‘Allah Wa Jalla. Tuhan Yang Maha Kuasa.
c.       Kalimat Fakta
-
d.       Tema umum
Ketuhanan
e.       Kalimat utama setiap paragraf
·         Paragraf satu
Keteraturan alam semesta menunjukkan bahwa ada Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Sempurna
·         Paragraf dua
Jika Tuhan itu lebih dari satu pastilah terjadi kerusakan di alam semesta ini
·         Paragraf tiga
Keteraturan ini menunjukkan, Tuhan Yang Menciptakan alam semesta ini adalah satu. Yaitu ‘Allah Wa Jalla. Tuhan Yang Maha Kuasa.
f.         Tema umum setiap paragraf
·         Paragraf satu
Alam
·         Paragraf dua
Ketuhanan
·         Paragraf tiga

Read more...>>