* MACAM-MACAM ISI: Deskripsi, Narasi, Argumentasi

Minggu, 11 Maret 2012

Deskripsi, Narasi, Argumentasi


DESKRIPSI
“Di matanya kota Alexandria sore itu tampak begitu memesona. Cahaya mataharinya yang kuning keemasan seolah-olah menyepuh atap-atap rumah, gedung-gedung, menara-menara, dan kendaraan-kendaraan yang lalu lalang di jalan. Semburat cahaya kuning yang terpantul dari riak gelombang di pantai menciptakan suara aura kenangan dan kedamaian. Di atas pasir yang putih, anak-anak masih asyik bermain kejar-kejaran. Ada juga yang bermain rumah-rumahan dari pasir. Di tangan anak-anak itu pasir-pasir putih tampak seumpama butiran-butiran emas yang lembut berkilauan diterpa sinar matahari senja.
Di beberapa tempat, di sepanjang pantai, sepasang muda mudi tampak bercengkerama mesra. Di antara mereka masih ada yang membawa buku-buku tebal di tangan. Menandakan mereka baru saja dari kampus dan belum sempat pulang ke rumah. Suasana senja di pantai rupanya lebih menarik bagi mereka daripada suasana senja di rumah. Bercengkerama dengan pujaan hati rupanya lebih mereka pilih daripada bercengkerama dengan keluarga; ayah, ibu, adik dan kakak di rumah. Di mana-mana muda-mudi yang sedang jatuh cinta sama. Senja menjadi waktu istimewa bagi mereka. Waktu untuk bertemu, saling memandang, duduk berdampingan dan bercerita yang indah-indah. Saat itu yang ada dalam hati dan pikiran mereka adalah pesona sang kekasih yang dicinta. Tak terlintas sedikit pun bahwa senja yang indah yang mereka lalui itu akan menjadi saksi sejarah bagi mereka kelak”.
a.       Kalimat tanya
·         Bagaimana suasana Kota Alexandria sore itu?
·         Siapa yang berada di sepanjang pantai?
b.       Kalimat opini
·         Suasana senja di pantai rupanya lebih menarik bagi mereka daripada suasana senja di rumah.
·         Bercengkerama dengan pujaan hati rupanya lebih mereka pilih daripada bercengkerama dengan keluarga; ayah, ibu, adik dan kakak di rumah.
c.       Kalimat fakta
·         Di atas pasir yang putih, anak-anak masih asyik bermain kejar-kejaran. Ada juga yang bermain rumah-rumahan dari pasir.
·         Di beberapa tempat, di sepanjang pantai, sepasang muda mudi tampak bercengkerama mesra.
d.       Tema Umum
Keindahan Pantai Alexandria
e.       Kalimat Utama
·         Paragraf satu
Di matanya kota Alexandria sore itu tampak begitu memesona.
·         Paragraf dua
Di beberapa tempat, di sepanjang pantai, sepasang muda mudi tampak bercengkerama mesra
f.         Tema Setiap Paragraf
·         Paragraf satu
Pantai Alexandria di sore hari
·         Paragraf dua
Suasana Pantai Alexandria
NARASI
Narasi satu
                                                Pengalaman Yang Mengesankan
Setelah mandi, aku berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sekolah kulihat tasku untuk mengambil topi. Betapa terkejutnya aku, ternyata topiku tidak ada di dalam tas. Karena hari itu hari senin (ada upacara bendera) aku pulang ke rumah untuk mengambil topi. Selesai mengambil topi aku kembali lagi ke sekolah dengan menaiki sepeda motor. Tiba-tiba di jalan motorku mogok, setelah diperiksa ternyata bensinnya habis. Terpaksa kudorong motor untuk mencari tempat penjualan bensin eceran. Untunglah tempat penjualan bensin itu tidak jauh. Aku membeli satu liter bensin dan langsung tancap gas menuju ke sekolah.
Setibanya di sekolah ternyata murid-murid sudah berkumpul di lapangan. Upacara hampir saja dimulai. Aku pun tergesa-gesa berlari menuju ke lapangan upacara. Ketika upacara dimulai kepala sekolah langsung memberi pengarahan tentang tata tertib sekolah. Tiba-tiba datanglah seorang guru untuk memeriksa kerapian murid-muridnya, dan sialnya rambutku dinilai panjang oleh guru. Dengan leluasa serta tak kuasa ku menolak gunting yang ada digengaman guru mencabik-cabik rambutku.
Dengan rambutku yang tak karuan, aku langsung masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Rupaya pelajaran tersebut mempunyai pekerjaan rumah (PR) dan aku lupa mengerjakan tugas tersebut lalu dihukum oleh guru untuk membuat tugas itu sebanyak tiga kali.
Aku langsung mengerjakan tugas itu. Sebelum aku mengerjakannya jam pelajaran pun habis lalu aku disuruh menulis beberapa kali lipat lagi oleh guru. Ketika sedang mengerjakan tugas itu, teman-teman ribut di kelas karena jam pelajarannya kosong. Dengan senangnya teman-teman pun bermain di kelas sehingga aku pun merasa terganggu. Aku menegurnya supaya tidak ribut lagi, ternyata mereka tidak senang dan tidak terima atas teguranku. Temanku tadi langsung merobek tugas yang sedang kubuat. Aku merasa kesal dan tanpa basa-basi lagi aku langsung menghajarnya sehingga terjadilah perkelahian. Kemudian kami dipanggil wali kelas ke kantor untuk menyelesaikan masalah tersebut. Aku ceritakan masalah tersebut dan kami pun disuruh untuk bermaaf-maafan. Setelah itu kami disuruh untuk melupakan masalah tersebut, akhirnya lonceng pun berbunyi menandakan pulang sekolah. Kami pun langsung pulang ke rumah. Setibanya di rumah aku merasa senang karena permasalahan tersebut telah selesai. Aku bercerita tentang kejadian-kejadian yang aku alami di sekolah tadi dengan orang tuaku. Orang tuaku pun menasehati agar selalu mengerjakan tugas tersebut dan mentaati peraturan tata tertib yang ada di sekolah.
a.       Kalimat tanya
·         Apakah yang terjadi selama saltu hari itu?
·         Apa yang dilakukannya sehingga ia bisa dipanggil BK?
b.       Kalimat Opini
·         Tiba-tiba datanglah seorang guru untuk memeriksa kerapian murid-muridnya, dan sialnya rambutku dinilai panjang oleh guru.
c.       Kalimat Fakta
·         Setelah mandi, aku berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sekolah kulihat tasku untuk mengambil topi. Betapa terkejutnya aku, ternyata topiku tidak ada di dalam tas.
·         Aku pun tergesa-gesa berlari menuju ke lapangan upacara. Ketika upacara dimulai kepala sekolah langsung memberi pengarahan tentang tata tertib sekolah.
d.       Tema Umum
Pengalaman
e.       Kalimat Utama Setiap Paragraf
·         Paragraf satu
Setelah mandi, aku berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor.
·         Paragraf dua
-
·         Paragraf tiga
-
·         Paragraf empat
Sebelum aku mengerjakannya jam pelajaran pun habis lalu aku disuruh menulis beberapa kali lipat lagi oleh guru
f.         Tema Setiap Paragraf
·         -
Narasi dua
“Namun tak dapat dipungkiri, dari lingkungan sosial semacam itu, aku telah belajar banyak sekali. Antara lain belajar toleransi. Di Eropa untuk selainnya aku mendapat diriku terpojok di sudut peradaban sebagai minoritas dan sungguh pahit keadaan ini. Sepanjang hidup di tanah air demografiku adalah representasi mayoritas. Aku seorang Islam, maka aku mayoritas. Keluargaku keluarga miskin. Karena itu aku juga mayoritas. Aku mayoritas karena begitu banyak hal. Misalnya aku orang Indonesia asli, berbadan pendek, hetero, sering ditipu politisi, menyenangi lagu dangdut, berwajah orang kebanyakan. Dengan mentalitas semacam itulah aku dibesarkan. Namun di Eropa aku terkejut melihat cara orang melihatku, dan yang paling pertama mereka lihat adalah warna kulitku. Lalu mereka memandangiku.dan yang mereka pandang adalah asal muasalku. Caraku berbicara, apa yang aku makan, apa yang aku sembah, dan apa yang kuambil dari mereka. Seluruh pandangan padaku untuk satu tujuan, menilaiku”.
a.       Kalimat tanya
Dengan mentalitas seperti apa dia dibesarkan?
b.       Kalimat opini
·         Misalnya aku orang Indonesia asli, berbadan pendek, hetero, sering ditipu politisi, menyenangi lagu dangdut, berwajah orang kebanyakan.
c.       Kalimat fakta
·         Namun tak dapat dipungkiri, dari lingkungan sosial semacam itu, aku telah belajar banyak sekali.
·         Namun di Eropa aku terkejut melihat cara orang melihatku, dan yang paling pertama mereka lihat adalah warna kulitku.
d.       Tema umum
Sosial
e.       Kalimat utama setiap paragraf
Dari lingkungan sosial semacam itu, aku telah belajar banyak sekali.
f.         Tema setiap paragraf
Sosial budaya
ARGUMENTASI

 “Keteraturan alam semesta, langit yang membentang tanpa tiang, pergantian siang dan malam, lautan luas membentang, gunung gunung yang menjulang, awan yang membawa air hujan, air yang menumbuhkan tanam-tanaman, proses penciptaan manusia sembilan bulan di rahim, binatang-binatang yang menjaga ekosistem dan keteraturan-keteraturan lainnya, itu semua menunjukkan bahwa ada Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Sempurna. Dzat yang kekuasaan-Nya tidak ada batasnya. Dzat yang menciptakan itu semua. Dan Dzat itu adalah Tuhan Penguasa alam semesta. Dan jelas Tuhan itu hanya boleh satu adanya. Tak mungkin dua, tiga dan seterusnya. Tak mungkin.
Sebab, jika Tuhan itu lebih dari satu pastilah terjadi kerusakan di alam semesta ini. Sebab masing-masing akan merasa paling berkuasa. Masing-masing akan memaksakan keinginan-Nya. Mereka akan berkelahi. Misalnya satu menghendaki matahari terbit dari timur, sementara yang satu menghendaki matahari terbit dari barat. Terjadilah perseteruan. Dan rusaklah alam.
Ternyata matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat, dengan sangat teraturnya. Matahari tak pernah terlambat terbit. Matahari juga tak pernah bermain main, belari-lari ke sana kemari di langit seperti anak kecil bermain bola atau petak umpet. Ia beredar di jalan yang ditetapkan Tuhan untuknya. Dan selalu tenggelam di ufuk barat tepat pada waktunya. Keteraturan ini menunjukkan, Tuhan Yang Menciptakan alam semesta ini adalah satu. Yaitu ‘Allah Wa Jalla. Tuhan Yang Maha Kuasa”.
a.       Kalimat tanya
·         Apa yang menunjukkan adanya zat yang Maha Kuasa dan Maha Sempurna?
·         Apa yang akan terjadi jika Tuhan itu lebih dari satu?
·         Apa yang menunjukkan bahwa Tuhan adalah pencipta alam semesta?
b.       Kalimat opini
·         Keteraturan alam semesta, langit yang membentang tanpa tiang, pergantian siang dan malam, lautan luas membentang, gunung gunung yang menjulang, awan yang membawa air hujan, air yang menumbuhkan tanam-tanaman, proses penciptaan manusia sembilan bulan di rahim, binatang-binatang yang menjaga ekosistem dan keteraturar-keteraturan lainnya, itu semua menunjukkan bahwa ada Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Sempurna.
·         Sebab, jika Tuhan itu lebih dari satu pastilah terjadi kerusakan di alam semesta ini. Sebab masing-masing akan merasa paling berkuasa.
·         Ternyata matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat, dengan sangat teraturnya.
·         Keteraturan ini menunjukkan, Tuhan Yang Menciptakan alam semesta ini adalah satu. Yaitu ‘Allah Wa Jalla. Tuhan Yang Maha Kuasa.
c.       Kalimat Fakta
-
d.       Tema umum
Ketuhanan
e.       Kalimat utama setiap paragraf
·         Paragraf satu
Keteraturan alam semesta menunjukkan bahwa ada Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Sempurna
·         Paragraf dua
Jika Tuhan itu lebih dari satu pastilah terjadi kerusakan di alam semesta ini
·         Paragraf tiga
Keteraturan ini menunjukkan, Tuhan Yang Menciptakan alam semesta ini adalah satu. Yaitu ‘Allah Wa Jalla. Tuhan Yang Maha Kuasa.
f.         Tema umum setiap paragraf
·         Paragraf satu
Alam
·         Paragraf dua
Ketuhanan
·         Paragraf tiga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar