"wah..dari kemarin-kemarin aku manggilnya maz-maz terus tapi gak tau nama kamu siapa.."lias memulai pembicaraan.
"hehe..iya..padahal kamu kemarin dah aku tanya namanya siapa..sekarang koq baru nanya namaku siapa, harusnya kan kemarin pas aku nanya nama kamu" jawab nya
Itu pertama waktu Lias mulai mengenalnya, sangat simple, di tempat umum dimana Lucky sering nongkrong bersama teman-temannya. Dan tempat Lias juga untuk sekedar ngrumpi bersama teman-temannya.
Mereka pun berbicara ngalor-ngidul tentang mereka, memulai pertemanan dengan sangat akrab, meskipun Lucky laki-laki tak jadi masalah buat Lias untuk mudah mengenalnya. Setiap hari Lias dan Lucky selalu bertemu, dan tanpa sadar mereka memiliki rasa.
Awalnya hanya sering sms-an untuk sekedar mengisi sepi, sampai akhirnya saling menolong apabila di butuhkan.
Hari berlalu sampai saat mereka sedang berbincang berdua disaat Lucky mengunjungi rumah Lias.
"Aku lagi patah hati ni..."Lucky bicara
"Lha...kenapa???ada masalah.???" jawab Lias
Diam-diam hati Lias ternyata sedikit retak, karena mendengar curhatan dari Lucky, karena sebelumnya mereka tak pernah menyinggung masalah cinta mereka, yang Lias tahu Lucky ada rasa dengannya, dan dia pun punya rasa dengan Lucky. Mereka berbincang-bincang sampai akhirnya Lias tahu kisah cinta Lucky sedikit banyak.
Namun Lias tak ambil peduli (Toh Lucky dengan pacarnya juga udah putus, dan aku pun juga gak ada yang punya, gumam Lias dalam hati"). Lias tetap seperti biasa. Semakin waktu berjalan Lias dan Lucky seperti sepasang kekasih, banyak yang bertanya disaat mereka sedang bebarengan duduk atau jalan.. "Pacar kamu ya???" Tentu Lias pun bingung untuk menjawabnya. Sehingga dia hanya bisa tersenyum sedikit tanpa menjawab pertanyaan dari teman-temannya,
Hari pun berganti, berlalu begitu saja. Beberapa hari Lias tak nampak di tempat tongkrongannya sejak mereka bertemu pada saat teman-temannya bertanya siapa Lucky untuknya. Hingga akhirnya Lucky sms Lias dan berkata dia merindukan canda tawanya, namun Lias merenung dan bepikir panjang tentang Lucky, dan diapun memutuskan untuk melupakan dan tak memikirkannya lagi. Itulah akhir penantian Lias yang tak kunjung dijawab oleh Lucky, sehingga dia mengambil keputusan sendiri. Hatinya terlalu lelah. Mesipun terlalu munafik untuk Lias dapat melupakan Lukcy.
THE END :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar